Le Modulor, atau The Modulor, adalah salah satu karya Le
Corbusier yang paling mendunia. Dalam buku tersebut, Le Corbusier (1951) yang
bernama asli Charles-Edouard Jeanneret
ini mempertanyakan sistem metrik dan aplikasinya dalam desain. Sistem metrik
yang ditetapkan di Perancis semenjak pasca Revolusi Perancis (sebagai bentuk pembaharuan
dari penggunaan sistem foot-and-inch) dan kini menjadi Satuan International
(SI) dalam pengukuran ini, menurutnya membawa kebingungan terhadap seni,
arsitektur, dan ilmu mekanik (teknik mesin). Seperti halnya musik yang
‘terbatasi’ setelah pertama kali ditemukannya sistem penulisan not balok;
arsitektur dan teknik mesin juga terbatasi untuk mencapai keharmonisan pasca
penemuan sistem metrik. Sebab sistem metrik memiliki basis yang tidak jelas. "Siapakah yang menentukan bahwa satu meter itu sepanjang satu meter seperti saat ini?"
Le Corbusier menarik logika pernyataan dan pertanyaan tersebut kepada
sejarah peradaban kuno; baik Yunani, Mesir, India, maupun Kasdim. Semua
peradaban kuno tersebut menggunakan unit pengukuran yang didasarkan pada proporsi tubuh
manusia. Misalnya kaki, depa, hasta, langkah, dan sebagainya. Hasil dari
penggunaan tubuh manusia sebagai ‘alat’ pengukur ini adalah komposisi yang
memiliki irama, yang keindahannya dapat ditangkap oleh mata manusia.
Saat ini sistem foot and inch adalah sistem yang masih kuat
hubungannya terhadap proporsi manusia. Namun kekurangannya, tidak seperti
sistem metrik yang dapat dipecah menjadi desimeter, centimeter, dan millimeter;
hirarki sistem foot-and-inch lebih sulit untuk diatur. Itulah sebabnya kemudian
sistem metrik dikembangkan dan ditetapkan sebagai standar internasional.
Biarpun demikian penemuan sistem metrik pun tetap membawa kepada kebingungan
baru.
Le Corbusier membuktikan ketidak-efisienan sistem metrik dalam desain (yang ia sebut dengan
‘dislocation’ karena menerapkan sistem yang tidak berdasar dari manusia untuk
membuat objek yang berfungsi menampung manusia), dengan melakukan pemetaan
pengukuran terhadap tubuh manusia. Dapat jelas terlihat bahwa ukuran tubuh manusia muncul pada angka-angka yang tidak bulat dalam sistem metrik. Namun menariknya, Le Corbusier juga menemukan bahwa proporsi tubuh manusia
merupakan golden ratio dan pembagian tubuh manusia dapat diurutkan dalam deret
Fibonacci.
Ukuran tubuh manusia dalam The Modulor, digambar kembali dalam bahasa lain. http://files.myopera.com/Pexu/albums/2625471/2.Le%20Modulor.jpg |
Proporsi ini kemudian dikembangkan dan diaplikasikan menjadi
“ the Modulor”, sebuah sistem pengulangan panel-panel harmonis (yang juga
terinspirasi dari tatami Jepang) berdasarkan rasio tubuh manusia dengan variasi
tidak terbatas.
Panel Game dalam buku The Modulor http://s3.amazonaws.com/data.tumblr.com/tumblr_kz4k7opRTY1qav3uso1_1280.jpg |
Poin penting dari Modulor adalah ia mengkonversi sistem
metrik kepada foot-and-inch secara otomatis. Dapat diperhatikan dalam tabel berikut:
Tabel 1. Konversi
metrik ke foot-and-inch dalam The Modulor. (Le Corbusier: 1951, p.57)
Exact Value in metres
|
Practical Value
|
Exact Value in Inches
|
Practical Value
|
101.9 mm
|
102 mm
|
4.012’’
|
4’’
|
126.02
|
126
|
4.960
|
5
|
164.9
|
165
|
6.492
|
6.5
|
203.8
|
204
|
8.024
|
8
|
266.8
|
267
|
10.504
|
10.5
|
329.8
|
330
|
12.980
|
13
|
431.7
|
432
|
16.997
|
17
|
533.9
|
534
|
21.008
|
21
|
698.5
|
699
|
27.502
|
27.5
|
863.4
|
863
|
33.994
|
34
|
Dan seterusnya
|
Dan seterusnya
|
BNE,
18 April 2014
No comments:
Post a Comment