24.8.13

Laporan Perjalanan Kampung Naga dan Candi Cangkuang

Baiklah, sebelum lupa, sebaiknya saya segera memulai laporan perjalanan kampung naga 
saya bersama Luke dan Sora kemarin... 

05.00 = tertinggal bus pertama, jadi sarapan di McD dulu sementara Luke minjem kamera 
Sherly

06.00 = sampai di cicaheum, terburu-buru naik minibus tujuan singaparna via-garut. 
ngobrol sebentar, lalu tidur dengan terlalu nyenyak.

angkot simpang-caheum = 2500
tiket minibus sampai kampung naga = 25.000

07.30 = merasa segar bugar, dan sampai juga di garut.. Ah, garut begitu dekaaat...

08.00 = ngetem di terminal garut. rasanya seabad. pusiiiing... untung ada vitacimin *iklan

haha, o ya jadi ingat kisah supir dan penjual jeruk. Begini, penjual jeruk berkali-kali 
menawarkan jeruknya pada kita bertiga, sampai kita bosan. tertu saja semakin 
mendekati waktu mobil berangkat, harga jeruk semakin murah. ketika pak sopir (yang 
tepat di depan aku dan Luke) rupanya selesai sarapan dan naik ke bus, lalu menyalakan 
mesin, si tukang jeruk otomatis menurunkan harga hingga 10k. namun sial, si sopir turun 
lagi dan lucunya, si tukang jeruk langsung menaikan harga jeruknya ke 15k. haha. orang 
kan udah terlanjur tau kalau harganya 10k.

09.30 = gapura kampung naga muncul di sisi kiri jalan. Sampai di kampung naga, kami 
disambut dengan ucapan selamat datang dan penjelasan dari pemandu. lalu ke toilet.trus sarapan dan 
check kamera.

pinjem toilet = 2000/orang

10.00 = selesai sarapan, sesuai arahan pemandu, turun tangga (ada 300 anak tangga men!), mencoba menemui Pak 
Hen Hen, wakil kuncen kampung naga, untuk minta izin foto2.. tapi malah disambut oleh 
pak jason alias pak risman alias pak nana, selaku RT setempat, yang disuruh pak hen hen 
mewakili beliau.

11.00 = selesai ngobrol-ngobrol di rumah pak hen hen, bersama pak risman, yang 
akhirnya kelepasan memberitahu kami nama aslinya, kami berkunjung ke rumah pak 
risman, minum sambil foto2 interior...

11.30 = kami ngga diizinkan banyak foto2. menurut kami, berdasarkan cerita pak risman 
dan pertemuan dengan beberapa orang di sana, warga kampung naga termasuk kelompok 
yang terlalu berhati-hati. 

hati-hati terhadap pengaruh luar, hati-hati terhadap perubahan, hati-hati terhadap 
pendatang, dan lalu yang paling menarik, hati-hati terhadap mahasiswa.

begini kawan, kami diceritakan oleh pak risman, september 2008 pernah ada seseorang 
bernama Willy W, yang datang ke kampung naga sebagai alumni sebuah kampus di jakarta 
dan hendak menulis novel dengan latar belakang kampung naga. Si Willy W ini berencana 
tinggal selama 7 hari di kampung naga. namun, baru juga 3 hari berjalan, tiba2 si Willy W 
ini menghilang membawa motor salah seorang pemandu dengan alasan akan ke 
kecamatan. 

salah satunya memang gara-gara Willy W ini, kampung naga ini jadi berhati-hati kalau ada 
pendatang yang tak jelas asal usulnya. kalau ada yang mahasiswa datang untuk penelitian, 
harus bawa surat pengantar. kalau bukan mahasiswa pun harus jelas dia siapa. jadi 
bawalah tanda pengenal kalian yaaa ^^ dan gunakan pemandu demi kelancaran liburan 
kalian. kampung naga tak seramah dulu lagi. (walau kami tetap dapat undangan untuk 
berkunjung lagi ke rimah pak risman, sekedar makan bareng atau ngobrol2. pak risman 
termasuk yang paling ramah dan baaaikkk. kalau kalian datang ke sana baiknya bertemu 
pak risman jugaa^^)

selain cerita Willy W yang ngga enak didengar ini, ternyata kampung naga juga pernah 
menutup diri dari semua bentuk kunjungan. gara2nya ada kebijakan mengganti 
penggunaan BBM untuk masak dengan gas LPJ, sehingga minyak tanah jadi mahal dan 
sulit dicari... humm, alasan yang sedikit egois sih, tapi memang kampung naga sudah 
banyak berkorban demi mempertahankan tradisi leluhur.

- mengapa tidak pakai listrik? karena bahaya kebakaran, juga demi alasan keseragaman. 
begitu listrik masuk, yang kaya bisa membeli kulkas, laptop, mesin cuci, dsb. 

- mengapa bisa ada TV kalo ngga pake listrik? yah,, dinyalakan dengan accu. tahan berapa lama? 2 minggu

- bapak punya HP? nge-charge nya gimana? 'punya dong... walaupun pulsanya tinggal 1000', katanya sambil bercanda. kalau mau ngechagre ya naik ke atas (yang berarti melalui 300 anak tangga itu. capek loh. pantesan orang kampung naga langsing2 )

- pendidikan? ada SD di dekat situ.. ada dua SMP yang bisa diraih dengan naik angkot. anak tertua pak risman, Doni, sekarang nge-kos di.. duh lupa, untuk sekolah di SMK jurusan elektro. katanya dia ingin ngelanjutin kuliah di ITB seandainya dapat beasiswa. doakan yaaa :)

- kerja? jangan salah... ada juga yang kerja di jepang dengan gaji 15 juta per bulan...

hum.. akhirnya, kami menaiki 300 anak tangga itu lagi ke atas... rencananya mau bertemu 
pak kuncennya langsung, tapi karena beliau ngga ada jadi cuma 'ngobrol' sama pemandu.. 
Mang Ndut dan Mang Ucu.

yah.. kalau semua diceritakan, bisa jadi cerpen 10 halaman. hahaha

12.30 = undur diri untuk pergi ke tempat lain, lalu mampir ke masjid untuk istirahat dan 
mendinginkan diri. fuuuh... panasss..

13.00 = naik elf ke garut... lirik2 alun-alun dan mesjid agungnya... ke toilet lagi. lalu ganti angkot ke leles. di angkot ini kita bertemu ibu-ibu yang rupanya keturunan langsung penduduk desa adat cangkuang. 

berbeda dengan kampung naga yang mempertahankan jalur keturunan patrilineal, kampung adat cangkuang ini mempertahankan jalur keturunan matrilineal. kebetulan ibu-ibu cantik yang ketemu di angkot ini keturunan sono dari jalur kakek. jadilah keluarganya ngga tinggal di desa cangkuang lagi... hm...sepertinya pekerjaannya guru. luar biasa cerdas soalnya.

o ya. beliau cerita juga iklan dan film apa aja yang pernah syuting di sono.. hehehehe... djarum, rcti, dll.... promosi kampung halaman rupanya. :)

ongkos elf ke garut 7000/org
toilet 1000
angkot leles 4000/org

14.00an = turun di cangkuang, naik delman deeeh.... delman yang ini ngga kayak naik delman di lembang waktu mau ke de ranch. ini delmannya mantaaap dan perjalanannya panjang. jalan meliuk2 dan naik turun. setiap kali jalanannya menanjak, delmannya ngebut sampai kita kaget setengah mati.. hoho.. like this deh.

ongkos delman 10rb/3orang... sama tuh dengan di lembang... waktu di lembang kita di tipu...atau karena di lembang termasuk 'kota' kali yaa..

14.30an = makan mie goreng di salah satu warung makanan...

15.00 = naik rakit... asyiknyaaaa.... rakitnya lambat, jadi bisa foto2 pemandangan. bukit tempat candi cangkuang ada di tengah danau. bagus deh... kayak bukit belakang sekolahnya nobita. di sana kita foto-foto.. jalan-jalan. lalu makan jagung bakar harga seribuan... yah, yang kita beli harganya 5000/tiga sih, terlanjur. 

tiket masuk wisata cangkuang = 3000/org
tiket rakit bolak-balik = 3000/org, kalau ngga mau rakitnya ngetem nunggu yang lain jadi 15000/3 orang
toilet = 1000/orang

17.15an = naik rakit lagi, menikmati sunset yang keren... sesampainya di daratan kita sholat ashar... lalu dengan beruntungnya segera mendapatkan delman dan pulang menuju Bandung. Delman kali ini lebih asyik lagi. kudanya sehat, jalannya lebih mantap.

delman 10.000/3org
minibus menuju bandung 10.000/orang

20.00 = sampai di terminal cicaheum, pulang ke rumah masing-masing dan beristirahaat... alhamdulillah.. ^^

tips jalan-jalan kali ini:
--->kalau ditawarin pemandu di kampung naga, gunakan jasa itu. pasti berguna deh.
--->kalau ditanya sama calo di terminal, lebih baik dijawab, supaya cepet berhenti juga pertanyaannya. tapi jangan sekali-kali mau ngasih ongkos caloan... rugi.
--->masalah ongkos bisa jadi sangat penting. bertemanlah dengan penduduk setempat dan tanya berapa sebenarnya ongkos kemana kamu mau pergi.

PS: ini catatan 1 Juni 2010. baru dipublish. hehe









1 comment:

  1. Hai kak, kalo dari leles pulang ke bandung gimana ya ?

    ReplyDelete