Berbagi Catatan dari Segelintir Bacaan
Istilah parametric design seringkali dikaitkan dengan
digital fabrication. Hal ini bisa jadi disebabkan karena ‘constructability’
bangunan dengan pendekatan parametric baru tercapai pasca berkembangnya berbagai
software pendukung untuk ‘menggambar’ (mulai dari microstation, maya, hingga
rhinoceros dan grasshopper) serta hardware pendukung untuk ‘membangun’
(computer aided design (CAD) software yang terintegrasi dengan CNC Router
ataupun 3D printer). Dapat juga disebabkan karena parametric design sering kali secara otomatis diasosiasikan dengan architextile (yang juga otomatis dikaitkan dengan fabrication). Terlepas dari itu, apakah parametric design hanyalah sekedar proses yang muncul dari
terbukanya peluang akibat perkembangan ‘alat’ yang tersedia?
Parametric Design
Dalam parametric design, suatu bentuk tidak didefinisikan
terlebih dahulu, melainkan digolongkan dalam template tertentu dan dikontrol
berdasarkan parameter-parameter penentu. Oleh karena itu suatu desain yang baru
(dalam parametric design) dapat dihasilkan dari sebuah template dasar ‘hanya’ dengan
memasukkan angka-angka parameter yang sesuai dengan data proyek tersebut. (Ugail, 2011)
Contoh yang dapat merepresentasikan proses ini adalah Embriological House oleh Greg Lynn di tahun 1999. Embriological House adalah serial rancangan rumah yang di-generate dengan memasukan parameter-parameter penentu seperti jumlah penghuni, iklim, kondisi tapak, metode konstruksi, material, kebutuhan ruang, fungsi yang dibutuhkan, efek estetis khusus, dan gaya hidup pengguna. (Lynn, 2000) Setiap rumah yang di-generate dengan parametric design ini kemudian menjadi unik dan berbeda satu sama lain, walaupun tetap memiliki karakter yang serupa (signature). Bisa dikatakan rumah-rumah tersebut serupa tapi tak sama. Yang penting dari Embriological House bukanlah bentuknya yang secara individual tampak organik dan tidak biasa, namun bahwa proyek ini bersifat ‘serial’. (M Rocker, 2006) Proyek ini menekankan bahwa melalui pendekatan parametrik, variasi produk akhir dapat di-generate melalui perhitungan kalkulus dengan adanya template dasar dan parameter penentunya.
Contoh yang dapat merepresentasikan proses ini adalah Embriological House oleh Greg Lynn di tahun 1999. Embriological House adalah serial rancangan rumah yang di-generate dengan memasukan parameter-parameter penentu seperti jumlah penghuni, iklim, kondisi tapak, metode konstruksi, material, kebutuhan ruang, fungsi yang dibutuhkan, efek estetis khusus, dan gaya hidup pengguna. (Lynn, 2000) Setiap rumah yang di-generate dengan parametric design ini kemudian menjadi unik dan berbeda satu sama lain, walaupun tetap memiliki karakter yang serupa (signature). Bisa dikatakan rumah-rumah tersebut serupa tapi tak sama. Yang penting dari Embriological House bukanlah bentuknya yang secara individual tampak organik dan tidak biasa, namun bahwa proyek ini bersifat ‘serial’. (M Rocker, 2006) Proyek ini menekankan bahwa melalui pendekatan parametrik, variasi produk akhir dapat di-generate melalui perhitungan kalkulus dengan adanya template dasar dan parameter penentunya.
Parametric dan Proses Digital
Katakanlah bahwa pengertian parametric design adalah proses pencarian bentuk yang didasarkan pada beberapa parameter. Definisi sederhana tersebut tentu saja akan dapat dipertanyakan, sebab proses desain yang dilakukan arsitek selama ini juga didasarkan pada parameter-parameter tertentu (misalnya iklim, kondisi tapak, dan sebagainya). Yang berbeda dari parametric design adalah proses pemodelan (pencarian bentuk) tersebut dilakukan secara digital dan tidak manual. Ada satu karakter khusus dari pemodelan digital yang tidak dapat tercapai oleh pemodelan manual, yaitu sifat topological (Lynn, 1999).
Sifat topological ini dijelaskan oleh Lynn melalui gambar berikut:
Kurva yang bersifat topological adalah kurva yang didefinisikan oleh persamaan diferensial dan pernyataan matematis. (Lynn, 1999) Oleh karena itu, bentuk kurva tersebut akan berupa ‘deformasi’ yang terbentuk oleh berbagai tarikan dan dorongan (Lynn menjelaskannya dalam bentuk U dan V); serta tidak dapat didefinisikan oleh rangkaian jari-jari seperti halnya pada garis kurva gothic.
Karena karakter topological inilah maka parametric design
sangat erat kaitannya dengan digital modelling. Terkait hal ini, selanjutnya
akan coba dibahas mengenai digital fabrication.
Klaim Terhadap Bentuk (Form) pasca Parametric Design.
Parametric design menghasilkan bentuk arsitektur yang berbeda dari bentuk-bentuk hasil proses geometris. Contoh-contoh klaim bentuk dalam desain arsitektur yang menggunakan parametric design adalah architextille (which is introduced and developed by Gottfried Semper, Frei Otto, and later by Lars Spuybroek), animated form (Greg Lynn), morphogenetic design (Frei Otto, Archim Menges), and ruled-surface geometries (Antonio Gaudi, although the term is not Gaudi’s). Form-finding yang dirintis oleh Frei Otto masih terus berkembang dan klaim terhadap bentuk masih terus bertambah. Tulisan ini akan ditambahkan di masa depan, seiring pembelajaran yang masih terus berlanjut. InsyaAllah.
Referensi:
Lynn, Greg. (1999).
Animated Form. New York: Princeton
Architectural Press.
Lynn, Greg.
(2000). Embriological Housing. Architectural
Design, 70(6), 26-35.
M Rocker, I. (2006).
Calculus-based form: an interview with Greg Lynn. Architectural Design, 76(4), 88-95. doi: 10.1002/ad.298
Ugail, H. (2011). Parametric Design Partial Differential Equations for Geometric Design (pp. 61-69):
Springer London.
Nice blog. Keep up!
ReplyDeleteThanks infonya mas
ReplyDelete