Luis Barragan (1902-1988) dikenal sebagai salah satu arsitek yang paling berpengaruh di
Pada akhir 1920, dia bergabung dengan perkumpulan yang dikenal dengan Escuela TapatÃa atau
Barragan menyebut dirinya sendiri sebagai seorang arsitek lansekap dan menulis dalam buku Contemporary Architects (Muriel Emanuel (ed.) diterbitkan oleh St. Martins Press, 1980), “Saya percaya bahwa arsitek harus merancang taman agar digunakan, sebagaimana rumah yang mereka bangun, untuk mengembangkan kesadaran akan keindahan dan selera menuju seni yang baik serta nilai-nilai spiritual lainnya.” Ia melanjutkan, “Setiap karya arsitektur yang tidak mengekspresikan ketentraman adalah kesalahan.”
Sebagai seorang yang religius, Barragan dan karyanya mendeskripsikan sesuatu yang ‘gaib’ sebagai ketentraman. Kapel yang dirancangnya untuk Capuchinas Sacramentarias adalah bukti yang menujukkan dia kualitas tersebut pada saat bersamaan. Karena ketertarikannya pada kuda, Barragan merancang banyak kandang kuda, air mancur, dan aliran air yang memanifestasikan banyak nilai yang dianutnya.
Barragan mempunyai pengaruh yang sangat besar, tidak hanya untuk tiga generasi arsitek Meksiko, namun banyak arsitek di seluruh dunia. Pada penyerahan penghargaan Pritzker, ia berkata, “Adalah tidak mungkin untuk mengerti Seni dan kemegahan sejarah tanpa mengakui keyakinan religius dan akar legenda yang menuntun kita pada alasan di balik fenomena artistik. Tanpanya tidak akan ada Piramid Mesir, atau reruntuhan
Selain itu, ia mengganggap sangat menggelisahkan bahwa publikasi yang dicurahkan untuk arsitektur terlihat membuang kata-kata “Beauty, Inspiration, Magic, Spellbound, Enchantment sebagaimana konsep Serenity, Silence, Intimacy and Amazement.” Ia meminta maaf karena mungkin tidak berhasil menjadikan konsep ini sebagai justice, namun ia berkata “ konsep-konsep ini tidak pernah berhenti menjadi cahaya petunjuk saya.” Ketika Barragan menutup pidatonya, ia berbicara mengenai art of seeing. “Sangat penting bagi seorang arsitek untuk tahu bagaimana melihat—untuk melihat dengan suatu cara, dimana pandangan tidak terkalahkan oleh analisa rasional.”
Sumber: Website resmi Pritzker Prize, diterjemahkan.
No comments:
Post a Comment